TERNATE-CT.com, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku Utara, menggelar kegiatan kenali dan peduli lingkungan sendiri atau Kenduri untuk mewujudkan Desa siaga dengan resilensi dalam mengantisipasi paham radikalisme dan terorisme di Indonesia dan Maluku Utara pada khususnya

Diketahui, kegiatan ini melibatkan 100 orang yang terdiri dari ormas, karangtarut, perangkat keluarhan, tokoh agama, tokoh adat, Babinsa, Bhabinkamtibmas

Mewakili direktur Penceghan BNPT RI Syaiful Rachman menyatakan, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa terorisme merupakan tindak kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia. Bukan sekedar aksi teror semata, namun pada kenyataannya tindak kejahatan terorisme juga melanggar Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar yang secara kodrat melekat dalam diri manusia, yaitu hak untuk merasa nyaman dan aman ataupun hak untuk hidup

“Kejahatan ini tidak terkait dengan agama tertentu, karena semua agama yang ada di dunia ini tidak ada satupun yang mengajarkan tentang kekerasan maupun Tindakan Terorisme, semua agama mengajarkan kedamaian dan kesejukan kepada umatnya. Jadi persoalan terorisme ini merupakan persoalan bersama segenap komponen bangsa” Ujarnya

“Jika dilihat dari dampaknya, maka dampak terorisme pun tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, namun juga merusak stabilitas negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lain sebagainya” Tambahnya

Ia menyebutkan, bahwa terorisme jelas menjadi ancaman bagi peradaban modern sehingga semakin jelas bahwa teror bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa, melainkan sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia, yang bahkan tanpa memandang suku, ras, agama, dan negara.

“Saat ini, penyebaran paham radikal di Media Sosial sangat marak digencarkan oleh kelompok radikal terorisme. Mulai dari kalangan gen z hingga gen x semua berpotensi besar terpapar. Inilah yang harus kita waspadai bersama. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa bagi kelompok radikal terorisme, para pemuda dan pemudi adalah target utama penyebaran paham dan perekrutannya” Cetusnya

“Dengan mencermati kondisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa seluruh element masyarakat tanpa terkecuali merupakan sasaran terpaparnya paham Radikal Terorisme” Tambahnya lagi

Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan, bahwa terorisme ini selalu mengincar kelengahan masyarakat dan pemerintah untuk mempengaruhi para tokoh muda

“Begitupun organisasi sosial maupun lembaga pemerintah dan menjadikan media sosial sebagai sarana perekrutannya. Oleh karena itu, disinilah pentingya kalangan gen z hingga gen x khususnya tokoh media dapat memberikan konsep pertahanan dalam menangkal paham radikal terorisme” Ujarnya

Terpisah, BNPT melalui Direktorat Pencegahan, Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan FKPT Maluku Utara mengajak kepada kalangan masyarakat mulai dari gen z hingga gen x, khususnya para tokoh dan pegiat media di seluruh Indonesia untuk lebih memahami betapa pentingnya peran mereka untuk terlibat aktif menyebarkan informasi positif agar terbebas dari paham radikalisme dan terorisme.

“Oleh karena itu, Kami berharap melalui kegiatan ini Bapak dan Ibu sekalian dimanapun berada khususnya di Provinsi Maluku Utara ini tergerak hatinya untuk bersama-sama menjaga kedamaian negara yang kita cintai ini dengan cara menolak segala bentuk narasi dan ajakan serta paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Dengan bersama, kita yakin kedamaian Indonesia akan selalu kita rasakan” Harapnya mengakhiri

***